Senin, 06 Januari 2014

Wawa Part I


Alkisah di suatu Kabupaten nan jauh disana, sebut saja Kabupaten Sweet, telah diadakan suatu ajang perlombaan mata pelajaran antar-SMA.

"ayo masuk ke ruang sana de" ujar salah seorang staff

Wawa, Nining, dan Uun masuk ke ruangan dengan tergopoh-gopoh karena membawa barang bawaan yang lumayan banyak untuk perbekalan selama 3 hari di Kota Cantik

"aduh mana yaaa yang namanya Tomo?" celetuk Nining dengan memasang wajah bingung dan menyelidik
"Tomo? anak mana tuh?!", Wawa menimpali
"Dia satu bidang sama aku, anak SMA Selatan Bercahaya"
"oooo"

Wawa, Nining dan Uun dipanggil oleh salah satu staff untuki menandatangani absensi dan mengambil uang saku.

"aaaa yaaa ampuuuun, manissss!", Nining menjerit setengah kegirangan melihat Tomo yang dari tadi sedang duduk di sofa kantor
"o itu", Wawa hanya melihatnya sejenak, kemudian mengalihkan pandangannya pada objek lain di ruangan itu


"ini sudah siap semua?"
"belum buu, ada satu anak dari SMA Barat Bercahaya yang belum datang"
"yasudah kita tunggu, mobilnya sudah siap didepan"


tak lama berselang Mumu - anak SMA Barat Bercahaya - datang, dengan wajah memerah karena kehabisan nafas Mumu masuh ruangan dan menandatangani absen.


"siap semua? periksa kembali barang bawaan kalian"
"iyaaa buu"


***
"eh seriusan itu mobilnya?' tanya Wawa pada Uun
"haaaa? iya ih, seriusan itu?" Uun juga terkaget-kaget melihat mobil yang akan mengantarkan mereka ke Kota Cantik idaman itu
"hahahahhahahahahahah, yaelah nasib, kita emang ditakdirin kemana-mana dianter mobil ini Un",
"hahahahha, yaudahlah, penting selamat"

ternyata mobil yang mengantarkan mereka merupakan mobil angkutan antar kota yang biasa Wawa dan Uun gunakan untuk ke sekolah. Murah-meriah, raja jalanan, untuk masalah keamanan angkutan ini juga tidak diragukan lagi, hanya saja bagi yang belum terbiasa mungkin akan merasakan sedikit pusing karena supirnya cenderung terkesan ugal-ugalandan tracknya yang naik-turun belok-belok.


***

Wawa duduk bersama Nunu -mereka berteman sejak SMP, hanya saja mereka melanjutkan ke SMA yang berbeda-. Nining duduk di samping Wawa, bersama Mumu, hanya saja kursi Nining tidak ada sandarannya, jadi cenderung berbeda dengan kursi Timi. kasian Nining.

Dikursi belakang ada Uun, Tomo, Didi, dan Fafa. Tomo duduk persis dibelakang Wawa.

Tak banyak celotehan diantara mereka, mungkin karena memang belum saling mengenal, kecuali Wawa, Nunu, Uun dan Fifi yang sudah saling mengenal sejak SMP. Anak-anak yang lain hanya diam, yang sesekali hanya tersenyum mendengar guyonan diantara Nunu dan Uun yang bersahabat sejak SD.




***

3/4 perjalanan sudah mereka lalui, mereka sudah sampai di Kota Cantik, hanya saja mereka masih harus melanjutkan perjalanan  karena tempat untuk mereka bertanding berada dikawasan puncak Kota Cantik.


"awwww" Wawa teraduh kesakitan, kepalanya terbentur kaca mobil
"ini pake jaket aku" Fafa memberikan jaketnya untuk dijadikan bantal oleh Timi
"makasi yaa"
"yuuu"

hanya beberapa saat saja, Wawa mengembalikan jaket Fafa. Wawa merasa sudah enakan dan memutuskan  untuk melihat pemandangan daerah puncah yang memang sangat memesona.


***

"anak-anak kita sudah samapai, bawa semua barang bawaan kalian, hati-hati ada yang tertinggal" instruksi guru pembimbing yang mengantar mereka
"iiiyaaaaa buuu",
"nanti kita kumpul dulu untuk registrasi dan pengambilan kunci kamar, adi kalian jangan terpisah satu sama laim"
"iiiyaaaaaaa buuuuuu", sahut anak-anak dengan kompak.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar