Jumat, 30 Mei 2014

Tugas Seni Rupa Penuh Kenangan

Sebenarnya kejadian ini sudah lama sekali berlalu, terjadi sekitar tahun 2008 ketika saya masih duduk dikelas VIII namun kenangan lebih tepatnya tragedi itu selalu ada dalam benak kami, tak jarang ketika saya mengingat kejadian itu sampai terkekeh sendiri.
Saya mempunyai 3 sahabat sewaktu SMP, Nisa, Anisa dan Nunung. Kami sering berkumpul bersama, jajan bareng-bareng, window shoping bareng atau sekedar ngadem mampir ke toserba dekat sekolah kami sepulang sekolah hihihhi. Saya duduk satu bangku dengan Nisa sejak kelas VII (dari MOPD - lulus ^^), Nunung dan Anisa duduk di bangku sebelah kami.

Ketika itu kami diberi tugas untuk membuat gambar dengan tehnik cap sederhana (kalau nggak salah, lupa) oleh guru seni rupa kami, Bapak Nana Sulriana, kami akrab menyapa Pak Nasul :). Kami (saya, Anisa dan Nunung) berencana mengerjakan tugas tersebut dirumah saya. Nisa tidak bisa ikut dengan kami, kalau tidak sala ketika itu Nisa ada latihan vokal -Nisa tergabung dalam grup vokal SMP kami ketika itu-

***

nah tapi sebelumnya saya mau menceritakan terlebih dahulu track dari sekolah kami ke rumah saya. Jadi begini, rumah saya itu terbilang jauh dari sekolah (sekitar 17 km). Saya harus 2 kali oper kendaraan untuk bisa sampai disekolah, dan itu pun harus dilanjutkan berjalan kaki sekitar 5 menit karena tempat pemberhentian dan temapat naik kendaraan umum berbeda tempat. Pertama saya harus menggunakan motor dari rumah sampai di jalan utama -jalan raya-, karena ongkos ojek yang terbilang cukup mahal jadi saya membawa sendiri motor dari rumah dan disimpan di tempat penitipan motor tidak sampai ke sekolah (belum cukup umur hehe) baru  kemudian dilanjutkan naik kendaraan umum, elep. Perjalan dari rumah sampai ke penitipan motor sekitar 15 menit, perjalaanan dari pentipan motor samapai sekolah sekitar 30 menit.


***

Sebelum berangkat kerumah saya, kami mampir terlebih dahulu ke rumah Nunung yang tidak jauh dari sekolah, 5 menit menggunakan angkot. Di rumah Nunung kami mampir Shalat, dan tak lupa membawa bekal perjalanan, hehehe. Setelah itu kami naik angkot lagi ke jalan utama yang dilewati jalur elep. Tidak lama menunggu akhirnya elepnya yang kami nantikan datang, kami duduk dibangku belakang. Bagi yang jarang naik elep biasanya suka mabuk kendaraan, apalagi jalur yang dilewati memang cukup ekstrem, ada satu kawasan yang jalannya memang berkelok-kelok dan juga naik turun. Singkat cerita 
kami sampai di tempat saya menyimpan motor.

Nunung : Ran, ieu dirempet tilu? (Ran, ini duduk boncengan bertiga?)
Rani : Uhun Nung (Iya Nung), tenang-tenang profesional.
Dengan percaya diri saya menjawab, HAHA

Oke, saya duduk paling depan -ya iyalahh orang nyetir, hehe- Nunung duduk ditengah dan Anisa paling belakang. Awal perjalanan Nunung terlihat was-was dan sedikit takut namun saya dan Anisa terus meyakinkan Nunung bahwa semua akan baik-baik saja. 100 meter perjalanan tas saya nglorot dan reflek tangan saya embetulkannya namun naas ternyata didepan ada batu yang cukup besar, saya tidak bisa mengendalikan laju motor, motor oleng dan akhirnyaaaaaaaaaa kami pun terbang, flyyyyyy flyyyyy ahhahahahhahah dan saya begitu menghayati adegan terbang ini, dengan mata terpejam dan masih idak percaya kalau kami terbang, lebih tepatnya motor kami nyebrang parit kecil ahahahhahahaha

brakk!!! motor saya menabrak pohon pisang yang tumbuh dipinggir parit. Nunung memeluk saya, pipi saya menggores pinggiran parit dan dengan mata yang masih terpejam. setelah beberapa detik baru kemudian saya memberanikan membuka mata dan menerika kenyataan bahwa kami JATUH!! Saya menonegok kebelakang dan Nunung masih terpejam dan memeluk saya. Kami menengok kebelakang mencari Anisa, dan ternyataaaaa Anisa berada didepan kami, dia terlempar kedepan menjadi didepan motor. DAHSYAT!!! hahahaahah asli saya terpingkal nulisnya :D


Kami bangun dan naik ke bahu jalan, motor kami biarkan begitu saja diparit. Kami memeriksa keadaan masing-masing dan saling memreiksa keadaan satu sama lain. Hanya luka ringan yang kami alami, saya terluka dibagian pipi.


Nunung : Astagfirulloh HP!
HP Nunung basah, cup mountea yang ada di tas Nunung pecah dan airnya membasahi semua barang, termasuk HP. Saya merasa bersalah kepada Nunung, gara-gara saya HP baru Nunung rusak :( maafin aku Nunung.

Kami semua bingung, mau melanjutkan perjalanan mtornya masih diparit, mau minta tolong nggak ada orang lewat, Yaa Allah T.T
Setelah beberapa saat akhirnya da mobil lewat dan alhamdulilah berhentu, bapak-bapak salah satu penumpang mobil turun dan menanyakan kondisi kami

Bapak2: kunaon neng geubis? (kenapa dek? jatuh?) itu motorna di solokan geuning? (kenapa motornya diselokan?
Saya: Uhun Pak geubis (Iya Pak, jatuh)
Bapak2: Ari bumina dimana? (Rumahnya dimana?)
Saya: di Jalatrang Pak
Bapak2 : Ih geuning tebih (wah ternyata jauh). nya entos atuh hayu ku Bapak dianteurkeun, motorna simpen dipengker (yasudah Bapak antarkan, motornya di taruh dibelakang)
dengan baik hati Bapak2 itu menolong kami dan mengantarkan kami.

Saya: Pak wios we liren di konter payun da HP rerencangan reksak kena cai. (gapapa Pak kami turun di konter depan, HP teman saya rusak)
Bapak2: muhun atuh (iya)

Kami turun dari mobil dan mengucapkan terimaksih. Sesampainya di konter kami langsung menanyakan kondisi HP Nunung, hehehe HP-nya keluar terbaru pada waktu itu N70 kalo nggak salah ya jadi pantas saja kami sangat panik, apalagi saya, merasa sangat bersalah. Maafin aku ya Nung ? :(

Saya meminjam HP mas konter untuk menghubungi Bapak saya, ketika itu sekolah kami tidak membolehkan siwwa untuk membawa HP ke sekolah. Singkat cerita HP Nunung tidak bisa diperbaiki, kami panik :(
Bapak saya akhirnya datang dan mengantarkan Nunung dan Anisa pulang. Saya sudah pasrah, pasrah dimarahin, pasrah tugas terbengkalai, pasrah pipi kena gores, pokonya pasrahhhhhh -_-
Motor saya rusak dibagian depan, patah bagian apanya gitu nggak tau, ehehhehehe. Tapi alhamdulillah motornya bisa langsung diperbaiki dan kuat sampai sekarang menemani saya kuliah hehehe


***
Anisa, Nunung masihkah kalian inat kejadian ini?
maafkan saya teman-teman sudah membuat kalian terluka :( T.T
Nunung, maafin aku ya HP-nya jadi kena mountea :(

Salam rindu sahabat
d'rain :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar