Sabtu, 03 Mei 2014

Skenario-Nya Memang Selalu Indah - Tak selamanya hal yang kita benci tidak baik dan tak selamanya hal yang baik selalu baik


Maha Mendengar Allah.

Mungkin ini hanya sedikit cerita. Sebuah cerita yang benar-benar saya alami.


Juni 2012. Ketika itu saya harus pergi ke Solo bersama ibu saya untuk melakukan registrasi ke Universitas Sebelas Maret-daftar ulang-. Alhamdulillah saya diterima sebagai mahasiswa di jurusan pendidikan MIPA prodi biologi.

***
Hidup pada pilihan kedua mungkin tak akan seindah hidup pada pilihan pertama. Ya pendidika biologi memang bukan pilihan pertama hidup saya, namun berkata lain, saya harus hidup pada pilihan kedua. knamun kali ini saya tidak akan berpanjang lebar menceritan pilihan hidup.
***

Saya berangkat ke solo ditemani ibu dan teman-teman yang lain yang juga diterima di Universitas Sebelas Maret (Yudi Hartono- Teknik Industri 2012, Annisa Ambali - Informatika 2012, Mellysa Wulandari Tasripin - D3 Kebidanan 2013). Kami melakukan regitrasi selama 2 hari. beruntung saat itu Mellysa telah menyewa kamar kost yang cukup besar dan ada banyak kamar yang masih kosong yang dapat kami sewa untuk 2 hari selama di Solo.

Sebelum berangkat ke Solo saya mengutarakan keingingan saya untuk tinggal di kost yang memiliki serba ada -layaknya rumah-. bapak saya menyeteujui itu, menjawab 'iya', beliau memang sudah tahu karakter saya yang akan terus meminta jika belum mendengar kata 'iya'. ketika itu mungkin beliau mengatakan 'iya' hanya untuk membuat saya tenang dan berhenti merengek.

Sesampainya di Solo kami mendapat sambutan yang hangat dari pemilik kost. Hari pertama registrasi teman-teman terlihat begitu bersemangat menuju auditrium UNS - namun sepertinya tidak pada saya yang masih teringat pada jurusan pilihan pertama, membayangkan betapa senangnya jika saya bisa diterima di jurusan pertama, ya tapi semua itu hanya sebuah bayangan dan perasaan lain yang muncul adalah "bagaimana sih orang-orang yang berhasil diterima dijurusan pertama?"-. Setelah pengumpulan berkas selesai kami semua langsung pulang. tidak ada yang spesial di hari pertama.

Hari kedua. Ada yang berbeda di hari kedua. Kami berangkat bersama orang tua kami. Hari kedua saya berkesempatan untuk datang langsung ke gedung tempat saya kuliah nantinya.

"ya ampun beneran ini gedung?" tanya saya dalam hati.

Sebelumnya saya memang belum pernah datang ke Universitas Sebelas Maret (UNS), dan saya baru mengetahui ada UNS dari akang-teteh yang melakukan promosi ke SMA. Tak pernah terbayang sebelumnya saya akan menjadi bagian dari UNS, khususnya bagian dari pendidikan biologi.

Semakin lama berada di gedung tempat saya kuliah semakin banyak pertanyaan yang muncul dala benak saya, namun saya sadar sebanyak apapun sya bertanya, sebanyak apapun saya bertanya mengapa jawabannya hanya satu "IYA RANI WALAU BAGAIMANAPUN KAMU AKAN TETAP KULIAH DISINI! JADI BERHENTILAH BERTANYA-TANYA!"

Hari sudah siang menjelang sore, dan saat itu saya mendapatkan jas almamater yang saya impikan meski tidak berada dalam fakultas yang saya inginkan -alhamdulillah-. Saya dan rombongan sepakat bertemu di dekat auditorium setelah acara selesai dan akan mencari tempat kost bersama-sama. kami dibantu Teh Fidya dan Teh Sri (kaka tingkat yang berasal dari Ciamis).

Panas, haus, cape bingung mungkin itu yang kami semua rasakan saat itu. Bangunan rumah satu persatu kami ketuk, meanyakan hal seputar kost. jalan kabut telah kami telusuri. Namun belum menemukan tempat yang pas -dari segi fasilitas dan harga-. HIngga akhirnya, Teh Sri mengajak kami ke kostnyaa beliau, siapa tahu kami cocok disana.

Kami berjalan ke arah barat dari jalan kabut menujun jalan surya. IMC Al-Banna, ya setelah beberapa menit kami berjalan akhirnya kami sampai di IMC Al-Banna. Setelah melihat kondisi kost dan melakukan sedikit perbincangan akhirnya iu saya setuju jika saya tinggal disana, dengan berbagai pertibangan. Saya dan Annisa memilih kamar yang bersebelahan.
 
***
Satu tahun berlalu. Ada banyak cerita tentang saya dan Al-Banna, mungkin dilain waktu saya akan menceritakannya. saya dan Annisa juga banyak teman yang lain memutuskan untuk pindah dari Al-Banna. Saya memutuskan untuk pindah ke salah satu kost yang dilengkapi fasilitas les bahasa Inggrirs. Annisa, Ain dan Ani pindah bersama ke kost lain.

Bulan Juli 2013 saya pindah dari Al-Banna ke kost baru. Ada pribahasa bunga layu sebelum berkembang, dan saya mengalami itu. 2 bulan saya di kost baru, namun dipotong libur lebaran satu setengah bulan, jika ditotalkan mungkin saya hanya ditingga selama 2 minggu di kost baru. fasilitas di kost baru bisa dikatan lebih baik dari sebelumnya, namun berita buruk datang tanpa diduga. Semua penghunikost dikumpulkan untuk diadakan rapat.

Saya menduga rapar malam itu kaan membahas mengenai teknis les bahasa, namun tidak demikian. Hidup memang tak selalu indah, namun indahnya hidup memang tak selamanya harus nampak indah. Pengelola kost mengutarakan kepada kami semua bahwa pengelelolaan kost akan dikembalikan kepada pemilik bangunan dikarenakan suatu hal, dan itu otomatis program les akan berakhir. Jujur ketika itu saya merasa sangat kecewa, saya belum mendapat ilmu dari sana.

Bingung, itulah satu kata yang menggambarkan keadaan saya waktu itu, bakahan sangat bingung. Bingung bagaimana menceritakan kepada orang tua, bingung mencari tempat tinggal lain, intinya saat itu saya merasa sangat aat teramat bingung. Jika saya tetap berada di kost itu saya akan menghabiskan banyak uang dan tempatnya yang reatif jauh dari kampus. Satu malam berlalu, alhamdulillah Allah menunjukkan jalan. Saya teringat ada teman saya yang sedang mencari teman untuk tinggal bersamanya dirumah mbanya, Sania, saya akrab memanggil Bu Sania. Alhamdulillah beliau bersedia menampung saya.

3 hari kemudian saya memutuskan untuk pindah kembali. Kos baru saya letaknya memang lebih jauh dari kampus. Beberapa hari saya merenung, "yaa Alloh inikah jawaban-Mu atas do'aku dulu sebelum kuliah? -kost yang memiliki fasilitas lengkap layaknya rumah- Engakau menjawab do'aku dan memberikan aku kost yang memang itu rumah dengan segala kemudahannya. Ahamdulillah, Subhanallah, segala puji bagi-Mu yaa Rabb"

:) skenario-Nya memang selalu indah. 

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah: 216).

Tak selamanya hal yang kita benci tidak baik dan tak selamanya hal yang baik selalu baik. Sesungguhnya Allah Maha Pemilik Kebaikan yang Abadi. Dan hanya Allah lah yang Maha Mengetahui atas kehendak hati hambanya.


***
Sekarang saya memang hidup pada pilihan kedua, namun saya percaya Allah telah memberikan jalan yang terbaik untuk saya. Semangat mencari ilmu dan bangga menjadi bagian dari Pendidikan Biologi UNS :)
***

"aku berlindung dari do'a yang tidak dikabul"

4 komentar: